Nikah di KUA GRATIS, di luar KUA membayar Rp 600 rb, disetorkan langsung ke Bank ZONA || INTEGRITAS KUA, tolak GRATIFIKASI dan KORUPSI. Laporkan jika terbukti! || Waspadai penyebaran paham keagamaan menyimpang, awasi lingkungan! || Bayarkan zakat anda melalui BAZNAS maupun LAZ yang berizin! ||

News 030317a

Jumat, 3 Maret 2017, 17:10

Jadi Minister in Attendance, Menag Terus Dampingi Raja Salman

Jakarta (Pinmas) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tampak berada satu mobil dengan Raja Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz Al-Suud dalam perjalanan dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Istana Kepresidenan di Bogor pada Rabu, 1 Maret 2017. Menurut Menag, hal itu karena dirinya ditunjuk sebagai Minister in Attendance.
"Saya ditugaskan oleh negara sebagai minister in attendance, jadi menteri yang memang melekat kepada tamu negara. Tidak semua tamu negara, tapi hanya tamu negara yang khusus saja yang memerlukan minister in attandance, dan termasuk kali ini adalah Raja Salman," terang Menag dalam livetalkshow di salah satu televisi nasional, Kamis (02/03).

Untuk itu, selain mendampingi Raja Salman dalam perjalanan ke Bogor, Menag Lukman juga berada dalam satu mobil dengan Khadimul Haramain (Penjaga Dua Kota Suci) itu dalam perjalanan dari Hotel Rafles (tempat menginap) menuju Gedung DPR/MPR.
"Termasuk juga dari Hotel Rafles menuju gedung DPR MPR lalu dari gedung DPR MPR menuju Masjid Istiqlal. Jadi ini merupakan tugas negara dan saya ditunjuk untuk melaksanakan tugas tersebut," ujarnya.
Menag mengaku banyak hal yang diceritakan Raja Salman di sepanjang perjalanan. Menag yang awalnya membayangkan Raja Salman sebagai orang yang irit bicara, mengaku kaget karena sejak meninggalkan Halim Perdanakusuma justru Sang Raja yang banyak bercerita.
"Hampir tiga per empat lamanya kami menempuh perjalanan itu, beliau yang lebih banyak cerita, dari persoalan terkait hubungan dua negara ini, juga hobi-hobi beliau. Karena saya menanyakan beberapa hal yang bersifat pribadi untuk mencairkan suasana," kenang Menag.
Memasuki Kota Bogor, lanjut Menag, Raja Salman tidak menduga kalau akan mendapatkan sambutan yang begitu meriah. Menurut Menag, Puluhan ribu masyarakat yang berjajar di kiri dan kanan jalan menjadi sesuatu yang berkesan dan di luar perkiraan beliau.
"Beberapa kali beliau mengatakan ini seperti demonstrasi, karena takjubnya beliau. Meski hujan deras, tetap saja masyarakat bertahan untuk menyaksikan kedatangan kunjungan Raja," katanya.
"Saya mengatakan bahwa mereka melakukan ini semua karena cintanya kepada Raja Salman. Bagi masyarakat Indonesia, Saudi Arabia memiliki tempat tersendiri dan kali ini yang datang adalah Raja dari negara yang telah begitu lama melekat pada hati masyarakat Indonesia," tambahnya.
Raja Salman pun menyambut sambutan masyarakat dengan selalu melambaikan tangan kanannya, meski kaca mobil tetap tertutup, karena protokol keamanan tidak memungkinkan untuk dibuka. Dikisahkan Menag kalau Raja Salman terus memberikan balasan dari sambutan luar biasa masyarakat.
"Dan selalu dia mengatakan bahwa semuanya itu karena keikhlasan masyarakat dalam menyambut tamunya," ujar Menag.
"Saya mencoba menanyakan apakah ini tidak ada indikasi digerakan oleh Pemerintah? Dia mengatakan, tidak. Saya melihat tatapan ekspresi dari masyarakat, dan keceriaan mereka, dan cara mereka menyambut ini berbeda sekali kalau itu diorganisir atau direkayasa untuk dimobilisasi atau digerakan," imbuh Menag mengisahkan perjalanan bersejarahnya bersama Raja Salman.
Menag sendiri mengaku bahwa di sepanjang sejarah dirinya mendampingi tamu negara, baru kali ini matanya berlinang karena melihat sambutan masyarakat. "Belum pernah saya menyaksikan tamu negara disambut oleh masyarakat seperti kemarin ketika memasuki Kota Bogor itu," tandasnya. (mkd/mkd)